Plant: Morinda sp.

Morinda sp.
No english names given
Mengkudu
Rubiaceae
No english notes given
No indonesian notes given
Plant names will not be accurate until the relationships between cultural groups, locations & languages are completed. Names, including english & indonesian, are added via the plant edit view.
Local Name
Cultural Group
Language
 
Bakudu
Sulawesi - To Mangki Karataun
Mangki
Source: extracted from herbarium spreadsheet 24-Mar-10
bakudu = Morinda
bakudu = mengkudu
Bakudu datu
Sulawesi - To Mangki Karataun
Mangki
Source: extracted from herbarium spreadsheet 24-Mar-10
bakudu = Morinda, datu = seeds as fruit has lots of seeds
bakudu = mengkudu, datu = biji, buah banyak biji
Bar uru fui
Timor - Amanuban
Uab Meto
Source: extracted from herbarium spreadsheet 24-Mar-10
fui = wild
fui = liar
Bau kuru
Timor - Amanuban
Uab Meto
Source: extracted from herbarium spreadsheet 24-Mar-10
Rootbark used for red dye. Called Bau Kuru locally.
Buke
Flores - Krowe
Sika
Source: extracted from herbarium spreadsheet 24-Mar-10
buke = Morinda
buke = Mengkudu
Bur
Flores - Krowe
Sika
Source: extracted from herbarium spreadsheet 24-Mar-10
bur = Morinda Locally called Bur (note: word may refer to mixture - bur is when salt is mixed into something (ika).
bur = Mengkudu
Kebo memo
Raijua
Sabu
Source: extracted from herbarium spreadsheet 24-Mar-10
Kebo = Morinda
Kebo = Mengkudu
Kombu
Sumba - Lewa-Kambera
Kambera
Source: extracted from herbarium spreadsheet 24-Mar-10
Kombu = Morinda
Kombu = Mengkudu
Kombu ahu
Sumba - Lewa-Kambera
Kambera
Source: extracted from herbarium spreadsheet 24-Mar-10
Kombu (Morinda) Ahu (Dog).
Kombu (Mengkudu) Ahu (Anjing)
Kombu anahida
Sumba - Lewa-Kambera
Kambera
Source: extracted from herbarium spreadsheet 24-Mar-10
Kombu = Morinda, anahida = a type of bead worn by the Sumbanese and the color of the Morinda root is the same color as this bead).
Kombu = Mengkudu, anahida = anahida (manik-manik), anahida manik-manik dipakai untuk kalung oleh orang Sumba. Warnanya manik-manik sama dengan warna akar Mengkudu)
Sunti
Bali - Badung
Bali
Source: extracted from herbarium spreadsheet 24-Mar-10
Sunti, Tibah = both are names for Morinda
Sunti, Tibah = keduanya nama Mengkudu
Bau uru
Timor - Amanuban
Uab Meto
Bauk ulu
Timor - Amanuban
Uab Meto
Studi Banding penenun Timor Aid dan Alola Foundation di Kelompok Putri Tunggal, Loo Neke tanggal 13-15 Juli 2010
Informasi ini didapat dari masyarakat lokal di Bokong
Baurur nook
Timor - Amanuban
Uab Meto
Kembo ramanu
No cultural group given
Ende
Klore
No cultural group given
Lamalera
Tibah
Bali - Badung
Bali
Source: extracted from herbarium spreadsheet 24-Mar-10
Bak uru fui
Timor - Amanuban
Uab Meto
Source: extracted from herbarium spreadsheet 24-Mar-10
fui = wild
fui = liar
Baur ur
Timor - Amanuban
Uab Meto
Dapat tulisan lain pada saat workshop Belu Baur ur
Bar uru
Timor - Amanuban
Uab Meto
Nenu
No cultural group given
Kemak
Studi Banding penenun Timor Aid dan Alola Foundation di Kelompok Putri Tunggal, Loo Neke tanggal 13-15 Juli 2010
Informasi ini didapat dari masyarakat lokal Suai
Lenuk
No cultural group given
Tetun
Studi Banding penenun Timor Aid dan Alola Foundation di Kelompok Putri Tunggal, Loo Neke tanggal 13-15 Juli 2010
Informasi ini didapat dari masyarkat lokal Suai yang menggunakan bahasa Tetun tarik
Bengku
No cultural group given
Batak Toba
Engkudu
Kalimantan - Dayak Desa
Dayak desa
Nenuk
No cultural group given
Tetun
Betun trip 5-7 Juni 2014 with Timor Aid
Plant uses now includes materials from the CDB. Does this connection make sense? Uses are added via the plant edit view.
Category
Cultural Group
Material
Part Used
Color
 
Dyeing process
Sabu
No material given
No parts given
Red
No informant given
I Made Maduarta (Pung)
12 Sep 2006
Plant is used in Sabu for red dye for traditional textiles
Tumbuhan digunakan dalam pembuatan warna merah untuk kain tradisional
Dyeing process
Sabu
No material given
No parts given
Red
Antoni Moreira
I Made Maduarta (Pung)
13 Nov 2007
Roots are used for red dyeing, but result is not as good as "kebo hida"
Akar digunakan dalam proses pewarnaan merah tapi hasilnya tidak sebagus "kebo hida"
Dyeing process
Sulawesi - To Mangki Karataun
No material given
No parts given
Red
Nurhayati Masika
I Made Maduarta (Pung)
26 Jun 2005
The bark of the roots used for red dye. Hot method.
Kulit akar digunakan sebagai bahan warna merah dengan proses panas
Dyeing process
Sulawesi - To Mangki Karataun
No material given
No parts given
Red
No informant given
I Made Maduarta (Pung)
12 Apr 2005
The root bark of this plant is used for red dye according to local people. The root bark of Bakudu Datu is preferred as it has a stronger red color.
Menurut masyarakat setempat, kulit akar digunakan sebagai bahan warna merah. Akar Bakkudu Datu dianggap menghasilkan warna merah yang lebih kuat dibanding jenis yang lain.
Dyeing process
Sumba - Umalulu
No material given
No parts given
Red
No informant given
I Made Maduarta (Pung)
25 Mar 2006
Informants advise that the Morindin content is not high in this species and therefore 2 other species of Morinda (Kombu Anahida and Kombu Rahang) are used for producing the red color. The root and rootbark is used for the first step in producing the red color. Roots are pounded and combined with water and Symplocos. Root and root bark not used as a major component red dye in this village.
Untuk jenis ini tidak menghasilkan warna merah yang bagus. Ada dua jenis lain yang mengasilkan warna merah yang bagus yaitu Kombu anahida dan Kombu rahang. Kulit akar digunakan sebagai bahan warna merah. Kulit akar dan akar yang kecil-kecil ditumbuk, tambahkan air lalu diperas. Dilakukan berulang-ulang hingga kadar morindin (merah) pada akar yang ditumbuk sudah hilang (seperti halnya membuat santan dari kelapa). Setelah itu air perasan morinda ditambahkan Symplocos lalu benang direndam selama 2 hari 2 malam baru keringkan. Dilakukan berulang sampai mendapat warna yang diinginkan.
Dyeing process
Sumba - Umalulu
No material given
No parts given
Red
No informant given
I Made Maduarta (Pung)
24 Apr 2006
It produces a good dye, shiny leaves compared to the Morinda in Kaliuda.
Menghasilkan warna yang lebih bagus dan cerah dibandingkan Morinda yang berasal dari Kaliuda
Dyeing process
Kalimantan - Dayak Desa
No material given
No parts given
Red
Markus Sole
I Made Maduarta (Pung)
29 Apr 2006
Roots used for red dye.
Kulit akar digunakan dalam proses warna merah.
Dyeing process
No cultural group given
No material given
No parts given
Red
Daniel David
I Made Maduarta (Pung)
07 May 2007
Large roots removed from live tree. Root is used in the red dye process.
Kulit akar digunakan dalam proses warna merah.
Dyeing process
No cultural group given
No material given
No parts given
Red
Daniel David
I Made Maduarta (Pung)
07 May 2007
Roots are selected as good for brown dye process.
Kulit akar dipilih sebagai bahan untuk warna alam coklat.
No category given
Sumba - Tabundungu
No material given
No parts given
No Colour Selected
No informant given
I Made Maduarta (Pung)
24 Apr 2006
Used for red dyeing. Morinda in Kaliuda seems to produce a deep red dye.
Dipakai sebagai bahan warna merah. Morinda di Kaliuda sepertinya menghasilkan warna merah yang lebih gelap.
No category given
No cultural group given
No material given
No parts given
No Colour Selected
No informant given
I Made Maduarta (Pung)
23 Apr 2006
Has not been used as a dye source.
Tidak digunakan dalam proses pewarnaan alam
Dyeing process
No cultural group given
No material given
No parts given
Red
Agustina Kahi Atanau
I Made Maduarta (Pung)
24 Apr 2006
Used in red dye process
Digunakan dalam proses warna merah
Dyeing process
No cultural group given
No material given
No parts given
Red
Restuala Pakpahan
I Wayan Sukadana
19 Mar 2011
The bark of the roots of this tree are used in the red dye process
Kulit akar digunakan sebagai bahan warna merah
Dyeing process
No cultural group given
No material given
No parts given
Red
Rosalinda Abuk
I Wayan Sukadana
07 Jun 2014
Used in red dye process. Bark of the root is pounded and mixed with water. Add uskai (Symplocos) to Morinda water and used to dye the oiled threads
Kulit akar digunakan untuk proses warna merah. Kulit akar ditumbuk lalu dicampur air. Airnya diperas lalu dicampur uskai (Symplocos). Setelah itu benang dicelup ke dalam campuran Morinda dan Symplocos
English
No english note given
Indonesian
  • Pak Nelis sudah melakukan budidaya mangkudu skala besar pada tahun 2014
  • Berbagai metode dan cara penananam sudah dilakukan  mulai dari tanam stek , tanam biji dan menanam anakan langsung yang tumbuh baik dari biji ataupun dari akar.
  • Untuk budidaya dengan stek hanya bisa dipakai atau bertahan tidak lebih dari 3 tahun dikarenakan tanaman stek tidak memiliki akar tunggang sehingga ketika sudah dipanen lebih dari sekali maka tanaman tersebut akan cepat roboh dan mati
  • Untuk budidaya menggunakan biji sangat bagus namun membutuhkan jangka waktu yang sedikit lebih lama yaitu antara 5 tahun sampai 8 tahun baru bisa dipanen.
  • Sedangkan budidaya menggunakan bibit yang sudah tumbuh sendiri dari biji atau akar sangat cepat yaitu hanya butuh waktu 2 tahun untuk bisa dipakai akarnya.dan bisa tumbuh lama sampai bertahun-tahun.
  • Saat ini pak nelis mempunyai tanaman mangkudu sebanyak 600 pohon yang siap dipakai.
  • Mangkudu ini ditanam tahun 2014 menggunakan bibit yang sudah tumbuh sendiri dan tahun 2016 sudah dipakai.
  • Jarak tanam mangkudu adalah 2 meter sehingga pada saat panen digali pada bagian tengah dua puhon tersebut.
  • Agar cepat menumbuhkan akar baru maka sisa lubang galian akan diisi dengan sabut kelapa, batang dan ranting pohon yang sudah lapuk serta daun daun mangkudu yang gugur.
  • Jangka waktu panen antara panen pertama ke panen kedua adalah 2 tahun
  • Apabila 2 pohon dipanen bisa untuk mencelup 2 sampai 4 lembar mangkudu
  • Ada kejadian menarik dan merupakan penemuan pak nelis pada waktu dia melakukan pembibitan mangkudu menggunakan biji.
  • Saat biji sudah ditabur pada 2 media dan salah satu media tanam banyak semut merah yang ada pada media tersebut sehingga dia menghalau semut-semut tersebut dengan cara menyiram abu dapur diatasnya.
  • Saat semut semut itu pergi 2 hari kemudian sudah tumbuh biji mangkudu tersebut.
  • Jadi abu dapur bisa sebagai pestisida alami untyuk mengusir semut dan juga mempercepat pertumbuhan biji mengkudu.
  • Sedangkan media yang tidak disiram abu dapur biji mangkudunya lama sekali baru tumbuh.
  • Saat kami berkunung ke kebun mangkudu pak Nelis kami juga mengajak serta Rambu Munyi, Rambu Salma dan juga Rambu Ambu dari Petawang ( anaknya pak Umbu Maundima) untuk bisa melihat langsung dan dapat dipraktekan nanti.
  • Pak Nelis sudah melakukan budidaya mangkudu skala besar pada tahun 2014
  • Berbagai metode dan cara penananam sudah dilakukan  mulai dari tanam stek , tanam biji dan menanam anakan langsung yang tumbuh baik dari biji ataupun dari akar.
  • Untuk budidaya dengan stek hanya bisa dipakai atau bertahan tidak lebih dari 3 tahun dikarenakan tanaman stek tidak memiliki akar tunggang sehingga ketika sudah dipanen lebih dari sekali maka tanaman tersebut akan cepat roboh dan mati
  • Untuk budidaya menggunakan biji sangat bagus namun membutuhkan jangka waktu yang sedikit lebih lama yaitu antara 5 tahun sampai 8 tahun baru bisa dipanen.
  • Sedangkan budidaya menggunakan bibit yang sudah tumbuh sendiri dari biji atau akar sangat cepat yaitu hanya butuh waktu 2 tahun untuk bisa dipakai akarnya.dan bisa tumbuh lama sampai bertahun-tahun.
  • Saat ini pak nelis mempunyai tanaman mangkudu sebanyak 600 pohon yang siap dipakai.
  • Mangkudu ini ditanam tahun 2014 menggunakan bibit yang sudah tumbuh sendiri dan tahun 2016 sudah dipakai.
  • Jarak tanam mangkudu adalah 2 meter sehingga pada saat panen digali pada bagian tengah dua puhon tersebut.
  • Agar cepat menumbuhkan akar baru maka sisa lubang galian akan diisi dengan sabut kelapa, batang dan ranting pohon yang sudah lapuk serta daun daun mangkudu yang gugur.
  • Jangka waktu panen antara panen pertama ke panen kedua adalah 2 tahun
  • Apabila 2 pohon dipanen bisa untuk mencelup 2 sampai 4 lembar mangkudu
  • Ada kejadian menarik dan merupakan penemuan pak nelis pada waktu dia melakukan pembibitan mangkudu menggunakan biji.
  • Saat biji sudah ditabur pada 2 media dan salah satu media tanam banyak semut merah yang ada pada media tersebut sehingga dia menghalau semut-semut tersebut dengan cara menyiram abu dapur diatasnya.
  • Saat semut semut itu pergi 2 hari kemudian sudah tumbuh biji mangkudu tersebut.
  • Jadi abu dapur bisa sebagai pestisida alami untyuk mengusir semut dan juga mempercepat pertumbuhan biji mengkudu.
  • Sedangkan media yang tidak disiram abu dapur biji mangkudunya lama sekali baru tumbuh.
  • Saat kami berkunung ke kebun mangkudu pak Nelis kami juga mengajak serta Rambu Munyi, Rambu Salma dan juga Rambu Ambu dari Petawang ( anaknya pak Umbu Maundima) untuk bisa melihat langsung dan dapat dipraktekan nanti.
Field Note; (2024-05-10); with Yansen Alfred Tuan; 100; 330